Siska's rants.. and some other things

A lot of new things happen in my life and surround me..so I decide to write everything comes up in my mind, to remind me again of all the silly and interesting bits and pieces...

Friday, March 30, 2007

300

Tagline: Prepare for glory!

This is the title of a movie that I saw couple of weeks ago. This movie is about the true story of the war between Sparta (old greek) and Persia (old Iran).

This is a beautiful movie, altough contains some disturbing scenes and also the story is so much cliche.


I planned to read more about the history facts between Sparta, Persia and the war itself (as what i normally do after seeing some interesting facts in a movie).

But, of course it hasn't happened yet until now (what a cliche fact as well).


So, still I don't know anything about them and still the only thing I can say about the movie is it has a lot of beautiful bodies,six-packs tummies, wide shoulders and strong jaws..


Lumayanlahhhh...hehehehe
(this is what happened if you already plan to submit one thing in blog and lost the interest to complete the story:))

Labels: ,

Thursday, March 29, 2007

Bagus dan bagus sekali

Saya bukan seorang teman yang punya sikap perfect, banyak kekurangan-kekurangan saya dan lebih banyak lagi yang teman-teman saya komplain.
Tapi ada satu kekurangan saya yang baru-baru ini mendapat protes dari seorang kawan.
Kata dia, saya ini seleranya payah... apa-apa dibilang bagus.. apa-apa dibilang enak, kalo engga, enak sekali.
Sehingga pendapat saya jadi tidak valid lagi bagi dia, dan saya dianggap sebagai orang yang tidak punya taste.
Mie goreng kedai kopi menurut saya enak sekali
Ayam goreng KFC-KFC-an dipinggir jalan itu sedap.
Rumah kost kami yang kecil dan panas, dianggap saya sebagai rumah yang bagus
Hampir setiap mobil yang lalu lalang saya selalu bilang keren
Semua barang-barang yang saya lihat, bagi saya selalu bagus
Matahari terbit dipagi hari itu indah sekali
Langit mendung dan hujan rintik-rintik itu meneduhkan (unless saya sedang di tengah jalan, tanpa payung, dan saya memakai sepatu boot kesayangan saya)
Perkebunan sawit yang saya lewati tiap hari ke kantor itu bagus
Pasar tradisional itu selalu menarik
Pisang yang saya beli di pasar itu enak
(Hampir) semua filem yang saya tonton selalu bagus
Tiap kali saya ke shopping centre atau supermarket, selalu makan waktu lama, karena saya menikmati strolling around dan melihat-lihat semua barang-barang yang dijajakan.
Komentar nya itu membuat saya speechless, terlepas dari konteks bahwa entah dia sungguh-sungguh atau tidaknya, tetap saya membuat saya berpikir sebentar, kalo memang jauh sebelum ini, saya dan novi, teman saya sewaktu di balikpapan.. karena kemiripan-kemiripan kita berdua.. kita sama-sama beranggapan, bahwa semua makanan itu, kalo tidak enak ya, enak sekali. Lalu juga, masakan Tante Fang, dimana dia sering memasakkan untuk saya.. selalu saya komentari enak atau sedap.. dia sampai protes, karena komentar saya tidak pernah berubah, dan kemudian menuduh saya cuman berusaha menyenangkan hati nya.. saya sampai kesulitan menjelaskan, kalo memang yang saya rasakan ya itulah yang saya pikirkan dan yang saya sebutkan.
Kesimpulannya, sifat saya yang tasteless ini memang sudah melekat lama, bukan didasari dari keadaan fase hidup saya.
Apakah ini keburukan atau keuntungan saya tidak tahu, yang jelas.. memang susah membuat semua orang puas.

Labels:

Is it too much?

Is it too much just to write a short email to say hi to an old friend?
Is it too much to send a short message to say happy birthday?
Is it too much to pick up the phone and dial your loved one's number?

Labels:

Friday, March 23, 2007

Today's quote

Doing nothing is very hard to do... since you'll never know when it finish.

Labels:

Wednesday, March 21, 2007

Losing thing is luckiest unlucky things might happen

I hate to loose my things. But as Murphy Law, that everything which has possibility to go wrong, will have direct proportion of it really goes wrong. It happens in this case. Since the first time I arrived in this city, this morning is the second time that I lost my things. First time was my mobile phone, which has already served me and I might say has already served me Well, I have to change the subject now, if I continue talking about my cell phone, I will start to curse myself over and over again.
The second things I lost is a technical/manual book. That big folder, I brought it outside with me this morning while waiting for the car on the street. As usual, we sat on a bench.. and there I put it by my side, since my 2 bags already occupied my lap. Then, because of getting furious since the car was full, I forgot about those map. Yes, it will give me an unpleasant feeling when I have to say to the owner, but I (hope) still can find another copy for her and most probably I don’t have to worry if somebody who took the book will use it for bad intention since the only person wandering there in the early morning is the rubbish collector. But still, I wish it would not happen, just will not happen again.
There are two things that I got from my two carelessness.
1) Losing things is the luckiest unlucky things might happen to you, since you don’t have to feel any pain.
2) since I got bad mood and getting furious, so that I became careless and forgot my things.
Above things are said by my friends and do not know why I keep thinking of those words. Hope that this would be my last losing thing thingy.
Specially dedicated to: a silver Nokia 6600, with blurred and dirty plastic case

Labels:

Depression

More and more I am curious and fascinated of how people here life their days.
The air of depression is everywhere...
Hectic job, routine schedule, tiring activity, the people perceived that their works is not rewarding enough, while management sees that the people is not good enough as expected.
The people feels that the old way - altough not good also, but better than the new change, where the management always try to find a way to improve, from the bigger picture.
Like two sides of the coin, or 2 poles of the magnet.
each side thinks and feels totally on different view and totally relevant for their own position.
The short outcome is obvious, that nobody, even bother NOT to grumble and complain. One group will find something not nice to be talked about other people, other group or even about the overall condition.. and vice versa.
Feeling is hurted, dissatisfaction is growing, expectation is not met.
But everyone seems finding this condition is the safest way among other choice to continue with everything as usual..
Must say to myself... Bon Journee..!
p.s.: I wrote the draft 1 weeks ago, and last night I realized that myself has done exactly the same thing as I described, grumble, complain and talk bad about this place and condition.
I still can't believe that I've turned into one of the people that fast!
My bad..!

Labels:

Monday, March 19, 2007

Jalan-jalan ke Siak

Alkisah, ada seseorang yang terjebak di this place-so-called-hell pada sebuah long weekend. Being here for less than 50 days, her spirit to wander around is still high.
To cut the story short, akhirnya pergilah saya ke suatu tempat bernama Siak, yang ditempuh 2-jam perjalanan dengan kapal motor, satu-satunya tempat yang bisa di kunjungi kurang dari sehari (sehingga tidak usah menginap).
Jadi pagi-pagi buta (ga terlalu buta ding, soalnya jam 8 baru jalan keluar nunggu taksi dipinggir jalan), saya dan seorang teman pergi ke pelabuhan Pelita untuk mencari boat yang biasa pergi ke Siak.
Ternyata pelabuhannya hanyalah ruang tunggu yang terbuat dari kayu dan menjorok ke sungai.. disana kami membeli tiket boat ke Siak dan harus menunggu sekitar 30-min sebelum boatnya siap berangkat (tentunya masih di lengkapi dengan beberapa menit keterlambatan).
Datanglah sebuah boat kayu bermotor, dan kami semua masuk kedalamnya, pada saat perjalanan pergi, cuma sedikit orang yang menaikinya. Kursi kayunya seadanya yang dilapisi dengan bantalan busa.dan setiap kali boatnya menghantam air, maka bunyi kriut-kriut kayupun terdengar. angin lumayan kencang, untungnya awak boatnya menutup atap boat dengan plastik terpal, sehingga lumayan menolong untuk menahan angin.
Sekitar 2-jam perjalanan, menyusuri sungai Siak, ditepi-tepinya tampak pohon-pohon yang rimbun, di beberapa tempat beberapa tangga kayu tampak keluar dari daratan ke dalam sungai, dan terkadang tampak seseorang sedang melakukan kegiatan, yang berkisar antara mandi, mencuci baju ataupun sekedar berkumpul dan mengobrol.
Sepanjang perjalanan juga tampak perhentian-perhentian kapal yang ditadndai dengan banyaknya truk atau kendaraan berjejer, mungkin untuk akses ke pabrik-pabrik kayu yang juga banyak terdapat di pinggir sungai.
Akhirnya sampailah kita ke pelabuhan Siak, setelah terkantuk-kantuk terkena angin selama perjalanan.


Setelah sampai, kami naik becak.. yang bentuknya agak tidak biasa bagi saya. Tempat duduk penumpang yang lebih kecil dan pengemudinya yang di samping, instead of di belakang seperti pada umumnya becak-becak di Jawa. Sekilas terlintas dipikiran saya, kalau becak seperti ini akan membuat pengemudinya harus bekerja ekstra, karena kayuhan dari samping akan lebih berat.


Cuma dibutuhkan waktu 5-menit untuk perjalanan dari pelabuhan ke Istana. Istana Siak adalah tujuan perjalanan kami kali ini. Istana ini merupakan peninggalan kerajaan Siak, yang merupakan kerajaan yang cukup modern (Raja terakhirnya memerintah sekitar jaman perang kemerdekaan Indonesia, sebelum akhirnya mereka menyatakan masuk ke NKRI dan turut andil dalam kemerdekaan Indonesia).
Bangunan istananya tampak modern dengan banyak pengaruh dari Eropa, tamannya luas dan dihiasi bunga-bunga.
Untuk biaya masuk, tidak ada biaya tiket resmi, tapi pengunjung diharapkan mengisi kotak sumbangan sukarela dan alas kaki harus dilepas.


Isi dalam istana adalah benda-benda koleksi anggota kerajaan, hadiah-hadiah dari rekan mereka dan foto-foto. Salah satu yang agak luar biasa adalah adanya koleksi alat musik yang konon didunia cuma dibuat 2 buah, dan alat ini digunakan juga oleh para pemusik kelas dunia seperti Mozart. Alat ini bermerek komet, bagi saya yang buta apresiasinya terhadap seni,penampilan alat musik ini malah menyerupai jam duduk yang besar, yang didalamnya berisi lempengan besi bundar tipis yang mempunyai senar didalamnya.


Hal lain lagi yang menarik perhatian saya adalah tangga untuk naik ke lantai atas di dalam istana, yang berukir-ukir, berwarna merah dan emas yang rumit, dengan pengaruh cina.
Seusai puas memutari istana (yang emang tidak begitu besar), kami keluar dan memutuskan berjalan ke pasar, yang menurut dugaan kami tidaklah jauh. Dan ternyata benar juga, belum sampai 10-min kami berjalan, sampailah ke sebuah pasar yang tidak terlalu besar, tapi cukup rapi dan bersih, dengan banyak kedai kopi khas cina perantauan dipinggir-pinggir jalan, bersandingan dengan warung-warung kecil yang menjual masakan minang. Kedai kopi nya biasa menjual mie-nasi-bihun-goreng atau rebus, yang kemudian kami coba, dan rasanya tidak mengecewakan. Kalai masakan minangnya, tampak bahwa mereka menyajikan udang galah sungai yang besarnya bisa se lengan saya, cuma tidak sempat kami cicipi. Kami meneruskan perjalanan dan memutuskan untuk balik ke pelabuhan dan menunggu boat tercepat, karena kotanya sudah habis dijelajahi. Dan di tengah perjalanan, sempat melewati makam sultan terakhir kerajaan Siak. Dan pulanglah kami dengan boat yang serupa, hanya saja dalam perjalanan ini, boatnya sangat fully occupied, sehingga membuat yang sudah tidak terlalu nyaman, bertambah lagi ketidaknyamanannya.


Labels:

Monday, March 12, 2007

(We) give woman a bad name?

Sebelum memulai menulis topik ini, saya ingatkan saja untuk tidak salah sangka dan keburu berprasangka tentang judul diatas. Bukan maksudnya mendiskreditkan wanita atau menunjukan kelemahan-kelemahannya (well, nobody’s perfect sih emang, cuman do not need lah untuk ambil bagian point that out again). Well, bahasan untuk pria jelas akan lebih banyak dan jelas, yang demi ke konsistenan isi, tidak bias disatukan dalam topik ini (dan yang jelas isinya akan panjang sekali).
Saya cuman tiba-tiba agak memikirkan soal hal ini dari banyak contoh-contoh kejadian sehari-hari yang saya temui, apakah itu dari diri saya sendiri, teman-teman saya sesama wanita, cewe-cewe yang saya bahkan tidak kenal, hanya sekadar as a third party spectator saja, ataupun “oknum-oknum” wanita dengan segala contoh kasus mereka yang unik-unik.
Saya perhatikan kalo beberapa hal, predikat kita memang didasari of how we normally react (kita dalam hal ini adalah wanita in general), such as:

Skala prioritas kita yang suka tidak jelas dan sangat fleksibel.
Classic case ya barusan saja terjadi pada diri saya (well, one point to prove that I am really a woman), pergi ke supermarket dengan list barang yang diperlukan untuk kamar kost baru saya, dan finish the 2 hours shopping (walking around each rows in the supermarket) and went to the cashier with 10 things not listed in the list, dan barang yang saya tulis di list tak ada yang terbeli. Ini salah satu rahasia alam semesta yang bahkan saya yang mengaku-aku telah hidup sebagai seorang cewe selama hampir 26 tahun pun masih suka terkagum-kagum. Betapa gampangnya cewe berubah pikiran (salah satu faktor mungkin karena bintang saya gemini yang notabene terkenal dengan 2-side of the personalities). Tapi saya yakin bahwa cewe-cewe yang bukan berbintang Gemini pun tak jarang ada disituasi yang sama, entah berapa sering kita berubah 180 derajat untuk mengerjakan to-do list kita, achieve apa yang menurut kita paling penting, bisa berubah dalam hitungan hari, bahkan jam. Bahkan soal percowo-an, istilah mereka, cewe itu: asal dibaekin terus pasti luluhlah hatinya dan akan berbalik ke kamu.. (well, must admit that we contribute partially in this process). Tadi pagi, saya cari sarapan bersama seorang teman, ke bubur ayam. Setelah beberapa waktu, datang serombongan cewe-cewe duduk di meja yang sama dengan kita dan mereka mulai memesan. Ini dialog antara seorang cewe dengan abang-abang penjual bubur:
Cewe: bang, ada juice apa aja?
Abang: banyak mbak, macem-macem.
Cewe: ya apa aja macem-macemnya?
Abang: hmm.. ada tomat, ada jeruk, ada melon, ada.. apa ya itu yang berduri-duri?
Cewe: sirsak?
Abang: iya itu.. ada yang laen-laen juga
Cewe: alpukat ada ga?
Abang: ada juga
Cewe (diem bentar): ya udahlah, pesen es teh tawar aja…
Lhooo!!!

Kalo udah gini, gimana kita engga dapat vonis sebagai spesies yang susah ngambil keputusan dan plin-plan?

Mengatas-namakan kadar hormon untuk mood swing yang sangat menakjubkan
Kita kayaknya emang harus mengaku kalo setidaknya sekali dalam hidup, pernah meng-excuse diri sendiri dengan alasan PMS. Dengan penjelasan logisnya: kalo lagi mau dapat tamu, kadar hormone kita emang berubah-ubah, hal ini lah yang mengefek ke perubahan perasaan kita. Suka kadang jadi emosi-an, nangis, merasa blue dan putus asa, atau pengen sendiri, uring-uringan gak jelas,, dan seribu satu hal laen yang bikin pusing kepala orang laen.
Padahal, kalo mau dipikr masalah keadilan, apa dasar nya kita bias bikin excuse dengan alasan kadar hormone berubah? Oke lah, dia mengefek ke perasaan kita. But at the end we are a free-will human being, yang dikaruniai akal cerdas (menurut pelajaran PMP), yang bias menimbang mana hal yang logis dan pantas untuk diambil. Yang mau saya sampaikan itu adalah, nothing wrong emang kalo kita mau bersikap bitchy dan annoying, cuman ya ngapain harus pake alasan PMS? Emang kita nya aja yang deep down inside telah memutuskan, mau jadi uring-uringan, instead of be calm, mau bersikap whinny instead of strict, nangis instead of smiling. Sekali lagi, ga ada salahnya emang kalo suatu saat kita perlu ambil yang pilihan jelek… cuman ya, jangan salahin proses biologis yang emang udah dari sono nya dong.

Selalu punya dua set ukuran untuk hal yang sama pada hampir semua kesempatan
As one friend commented about me “ Siska, you always have two sets of parameters for almost everything, one for other person and one for yourself”. Artinya kira-kira: saya itu selalu engga fair, karena saat saya menetapkan kalo orang laen harus A, tapi kalo buat saya sendiri, B is okay. Another unexplainable thing yang artinya bagi third party adalah kita not being enough fair to the world around us. Tapi apakah alasan itu dapat diterima kita? Ataukah yang terjadi sebenarnya adalah, bukannya mau ga adil, cuman kita selalu pusing dengan bermacam-macam point of view kita untuk one little tiny thing, sehingga itulah yang mengaburkan kevalidan pendapat kita akan satu hal yang sama cuman terjadi pada circumstances atau orang yang berbeda walopun bedanya sedikit sekali, tapi bagi kita, beda setipis kertas itu udah cukup untuk me-modify dan alter pendapat kita.

Crying is a blackmail
Seorang teman pria saya mengirim email yang berisi presentasi lucu tentang pendapat-pendapat pria pada umum nya (pada umumnya dalam hal ini adalah: cynical dan dalam beberapa hal, sangat blurry dilihat dari sudut pandang mereka). Salah satu diantara komentar-komentar yang paling susah dilupakan adalah "crying is a blackmail".
Dalam hal ini kayaknya kita tidak bisa menyanggah komentar ini, soalnya boleh dibilang secara langsung ataupun tidak, secara disengaja maupun tidak, cewe dan airmata emang berkaitan.. dan betapa lihainya kita yang bisa memainkan airmata, secara tepat sesuai kebutuhan dan kondisi.. kita cuman bisa bilang.."salah siapa, cowo harus lemah terhadap airmata?"

Memang suka di gombalin
What can we say? we love lovely words, eventhough it is not true. We love to hear nice things, even if it is a lie. Berapa persen dari kita yang (sebenernya) sebel, kalau mendengar orang laen membenarkan bahwa kita kelebihan berat badan atau pilihan kostum kita salah?

Compulsive.. about anything
Saat stress, oh, nikmatnya menghabiskan keripik satu kantong besar (ups, cerminan dari personal statement), jalan-jalan ke mall atau shopping center, mendadak lupa bahwa sebenernya yang harus di punyai adalah sebuah lemari baru (karena koleksi baju sudah menumpuk dan tak tertampung lagi di lemari lama) eh, malah sibuk melihat-lihat keranjang sale, dengan alasan :"kan mumpung murah". Betapa senangnya punya persediaan akan sebuah jenis barang yang sama, entah itu "dalaman", kebutuhan bulanan, persediaan snack untuk meng-indulge ourself saat PMS (yahh.. PMS lageee) atau saat mood sedang tak bisa di katrol.
Case laen adalah, super compulsive-slash-paranoid kalo berhubungan dengan si kekasih, entah menelpon atau sms semenit sekali (mumpung sekarang udah ada teknologi komunikasi yang murah), sibuk menduga-duga yang tidak-tidak (atau dalam hal yang berhubungan dengan pria -menduga-duga yang iya-iya) saat si dia absen menelpon hari ini. Ada satu ilustrasi yang sangat menarik dari hal ini

BUKU HARIAN ISTERI
Minggu Malam -
Dia bertingkah aneh. Sebelumnya kami berjanji bertemu di Cafe.
Aku shopping seharian dg teman-teman, sehingga mungkin dia kesal karena aku agak telat sampai di Cafe, tapi dia tak berkomentar.
Ngobrolnya nggak nyambung, jadi aku usul kita pergi ketempat yang agak sepi supaya ngobrolnya lebih enak, dia setuju tapi tetap diam dan berjarak.
Aku tanyakan apa yang salah - dia jawab, "Tak ada". Aku tanyakan apakah kesalahan ku yang membuatnya kesal.
Dia bilang hal ini tak ada kaitannya dengan ku dan minta aku nggak usah khawatir.
Dalam perjalanan pulang, ku bilang aku mencintainya, dia cuma tersenyum tipis dan tetap menyetir.
Aku tak bisa menjelaskan perangainya sore itu.
Aku tak habis pikir kenapa dia tak menjawab, "aku cinta kamu juga".
Sesampainya dirumah, aku merasa kehilangan dia, dan seolah-olah dia tak menghendaki ku lagi.
Dia hanya duduk dan nonton depan TV; dia terlihat jauh dan menghilang.
Akhirnya aku putuskan untuk tidur. Sekitar 10 menit kemudian, dia menyusul ke kamar.
Aku nggak tahan lagi, kuputuskan untuk menghadapinya dan menanyakan soal sebenarnya! tapi dia langsung tertidur.
Aku mulai menangis sampai tertidur.
Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan. Aku yakin pikirannya sama cewek lain.
Hidupku serasa kiamat...

BUKU HARIAN SUAMI
Hari ini Manchester United kalah. SIALAAAN....
hehehehe....
Suka (kadang-kadang) manipulative
Being manipulative is nice, siapa sih yang tidak senang kalo diantar jemput seorang pria, diimbuhi dengan predikat (atau obyek pembantu): -mobil yang decent, syukur-syukur mobil ber merk 3 huruf, keluaran terbaru. Seperti pada jaman kuliahan dulu, saat mayoritas anak kuliahan masih membawa sepeda motor (maklum, saya kuliah di UGM yang terkenal sebagai kampus ndeso), sebagai mahasiswi di kampus teknik yang hampir 90% nya terdiri dari cowo, kami kadang-kadang sibuk (ber-andai-andai) bisa menjawab tawaran menumpang dari para pria itu dengan respons seperti ini: " maaf ya, bukan ga mau ikut kamu, cuman sekali-kali pengen numpang di samping, bukan di belakang kamu". (Tak perlu ditambahkan on the record bahwa kalimat ini tidak pernah bisa sampai mendapatkan kesempatan yang nyata untuk digunakan)
Tapi benar terjadi, kalo banyak hal kita sebagai cewe (merasa) punya hak untuk memanfaatkan cowo (more specifically: cowo nya sendiri.. dan in general, cowo siapa aja juga tidak masalah, sepanjang tindakan dilakukan tanpa ada paksaan dari satu pihak ke pihak laen).
Kenapa kita bisa melakukan hal ini?.. karena kita punya banyak senjata untuk menjadikan hal ini achieveable dan juga tidak melupakan kelemahan cowo, yang sedikit kita memaklumkan perang dingin (pura-pura) tentunya.. mereka sudah akan luluh.
Tentunya kita terlepas dari kursi terdakwa kan? lha wong cowo nya saja tidak protes kok.
And then, we will go back to each points above and I am sure there are more other points since there are more than 3 millions of us all around the world, re-think and hmm.. well, since we have two set of parameters for almost anything, then we can say..."Wow.. I never realized that I've had so much power!"
I love being a woman!!!

Labels:

Friday, March 09, 2007

Ungrateful me

I think my big boss is perfect, so smart, well-spoken, friendly, damn cute, athletic, so successful at a relatively young age, so good and welldone in everything. So that the only bad thing about him is that he's happily married with 2 kids, and so faithful to his family.
I think my case is not rare at all, can say that it very often happens that we (we here is more to woman thing) tends to be attracted to somebody as role model who is close to our day to day things, be it the boss, the lecturer, the coach, etc. While in one thing we got the impression that that person can be reliable in what he does and what he seems, then appearance is also another thing.. that made up the "perfect" word.
I think I hate myself of still keeping his pictures and emails in my computer.. just don't dare enough to put one of his picture as the wallpaper.
I think I curse myself a lot when I jokingly said to my colleagues, that if he were divorced and suddenly propose me, won't take more than 10 seconds to accept and say yes.. since I am afraid that what I've just said is not a merely joke.
Gosh, how this thing is always happening?

Having a crush with somebody out of reach, from totally different space.. where I am sure that I already have somebody that trully care of me. Have somebody who always try to please me and to make me laugh. Somebody who misses my voice and my silly complaints. Somebody who did try to change to fit me. Who thinks that I am beautiful. Somebody whom I can speak about anything.. absolutely anything. Somebody to share my (most times) stupid thinking. Somebody who can stands my mood swing. Somabody who always think of me in every happy moments in his life.. and wish me to be there with him.

What an ungrateful and silly person I am..

Labels:

Wednesday, March 07, 2007

Another night

Just another day of work..

Arrived 07 00 at the office.. took walk around.. pretend to be busy with the computer.. meet some people and ask for the job.. and try to be busy again with the computer.

After lunch.. there was a call for the job, finally.
Then, arrived at the site and found out that there was no job yet..so have to wait inside the trailler for several hours.. until the daylight has gone.. and the mosquitos started to attack.

When it was completely dark.. I notice that the stars were so bright and the sky is full of them.

No food, no light, no companion and absolutely nothing to do.

Fortunately, my colleague picked me up and another 30 min trip to the base.

And here I am, at the base, killing the time in the middle of starvation and sleepiness.. waiting for tha car to drive me home..

before, tomorrow another same routine starts again.

Labels: